Selasa, Februari 23, 2010

Nyepi Caka 1932


Masyarakat Bali dengan penuh semangat meyambut pergantian tahun Baru caka 1931 menuju caka 1932 yang di rayakan dengan prosesi "pangrupukan". Rangkain penyambutan tahun baru caka diawali dengan pembersihan diri dan makrokosmos / alam semesta., sebagai simbol kesiapan diri melanjutkan aktivitas di tahun yang akan datang. Mari terus berusaha dan belajar menjadi pribadi-pridadi yang lebih baik.

Selasa, Februari 09, 2010

PERNAHKAN ANDA BERTANYA APA BEKAL HIDUP ANDA ???

Pernakah anda bertanya, apa bekal hidup anda ? Jawabnya singkat jelas dan padat. UANG... ?! Benarkah ... ? mari kita bedah jawaban itu dalam goresan kecil ini. Dalam tradisi agama Hindu di Bali, Batara Rambut Sedana dipuja sebagai Dewi
Kesejahteraan yang menganugerahkan harta kekayaan, emas-perak (sarwa mule), permata dan uang (dana) kepada manusia. Masyarakat Pulau Dewata yang sebagian besar beragama Hindu secara ajeg ( konsisten )l memperingati hari pemujaan khusus kepada Batara Rambut Sedana pada Rabu Wage, Wuku Klawu atau lebih dikenal Buda Cemeng Klawu yang jatuh setiap 210 hari sekali. Perayaan Rairan/Hari Raya Suci/Piodalan Sri Rambut Sedana atau lazimnya sering disebut Rambut Sedana memiliki pengertian secara harfiah, “Sri”
yang berarti kemakmuran, dan “Sedana” berarti uang atau dengan kata lain bagian dari nafkah yang perayaannya dilakukan di setiap rumah tangga dan Pura di lingkungan desa adat. Sehingga di Bali perayaan Ritual dan Piodalan Ida Bhatari Rambut Sedana tidak hanya dilaksanakan di Pura-pura besar/ khayangan jagat, namun di dapat juga dilaksanakan di Sanggah atau Merajan atau Pura tertentu di masing-masing Desa Pekraman di Bali sesuai Desa Kala Patra. Dalam kartu bisa dilihat visualisasi dari Ida Bhatari Rambut Sedana, yang memliki rupa yang sangat cantik dan memilki bias sinaryang luar biasa. Di ubun-ubun beliau terpancar api kehidupan dan pada dasar beliau tercipta api Kundalini yang sangat Besar. Api ini bisa menghancurkan siapa saja yang melakukan tindakan/KARMA yang buruk terhadap Para Dewata. Setelah membaca sekilas tentang ulasan tadi sudah saya berikan kode kata yang berwarna biru " Karma " menurut pandangan orang Bali yang beragama hindu bekal dalam kehidupan ini adalah Karma . Karma dari perbuatan yang sudah pernah kita lakukan dalam kehidupan terhadulu. Karma yang sedang kita lakukakan dalm kehidupan sekarang dan karma yang akan kita tabung untuk kehidupan yang akan datang. Berdasarkan apa kita meraih karma ? Jawabnya DHARMA, dengan jalan yang benar/dramalah kita berbegang teguh untuk mencari ARTA (harta) dan dengan arta yang diperoleh jalan dharma lah kita memenuhi KAMA ( nafsu ) nafsu untuk belajar, nafsu untuk mengetahui dunia yang lebih luas, nafsu untuk mengenali lawan jenis, nafsu membina hubungan keluarga yang harmonis dan terakhir nafsu untuk bertemu dengan Sang Pencipta Ida Sang Hyang Widhi Wasa...... yang dikenal dengan MOKSA.

Demikian dulu sumbangan kecil dari saya.. s'moga bermanfaat..selamat merenung untuk hari esok yg lebih baik. Awignamstu.

Astina putra

Jumat, Februari 05, 2010

TUMPEK WAYANG


Today 06 fEBRUARY 2010 in Bali is Tumpek Wayang, also known as Tumpek Ringgit. It is a Kajeng Kaliwon and is of particular importance. Some areas of Bali use this day to make offerings to musical instruments and dance equipment. This day is also important for the shadow puppets, Wayang Kulit. Many families have inherited puppets from an ancestor who performed them, a dalang. All dalangs have full sets of puppets. The puppets are taken from the box, placed in a position just as if an actual performance were being given and blessed by the owner. A Dalang will remove all his puppets from storage, on average 100 of them, and set them all up to receive the offerings. It is considered very unlucky if a baby is born on this date, and if such an event occurred on this inopportune date, a special ceremony has to be performed in order to purify the child and protect it from harm.

Kamis, September 24, 2009

" NGABEN " Kembali Ke Asal

NGABEN,kata yang sering didengar jika anda berwisata di Pulau Dewata Bali. Ngaben adalah istilah untuk Upacara Pembakaran Mayat di Bali. Ngaben berasal dari Kata " ABU" yang dalam Bahasa daerah bali di kenal dengan " Ng-abu-in" .

Upacara ngaben bisa dilangsungkan secara :
a. Nista ( sederhana )
b. Madya ( Lebih Besar tingkatnya)
c. Utama ( Utama )
Katagori diatas samasekali tidak mengurangi makna upacara, hanya tingkatan upacaranya saja yang berbeda, sesuai dengan kemampuan dan status sosial di dalam masyarakat.

Inti dari upacara ngaben adalah pengembalian unsur-unsur yang ada dalam diri manusia atau yang disebut dengan " Bhuana Alit " dalam pilosofi Bali, ke alam Semesta atau yang diistilahkan dengan " Bhuana Agung ". Unsur-unsur tersebut diantaranya benda padat, benda cair, udara,sinar dan ruang hampa yang ada dalam diri manusia.

Unsur-unsur itu akan di satukan dengan semesta yang tujuan akhirmya adalah menyatu kembali dengan sang pencitpa Tuhan Yang Maha Esa.

Info Tentang Bali dan Sekitarnya
contact : Dewa Astina (Mr)
E-mail address ; dewa.astina@gmail.com or dewa.astina@yahoo.com
Phone : 0631 - 2784546
LEISURE ASSISTANCE bekerjasama dengan www.astinatravel.com; www.babadbali.com;www.galangkangindikelusa.blogspot.com.

Jumat, September 04, 2009

TERIMAKASIH....


Om Swastiastu....

9 Maret 2009 serasa dunia tak bermentari semua gelap terasa dalam pandangan kami.Penuntun jalan kami ( Ayah ) berpulang ke Hyang Maha Pencita. Banyak orang merasa kehilangan dan banyak pula yang bertanya " Mengapa terlalu cepat".6 hari di RS Sanglah menjadi suatu pelajaran baru dalam hidup saya " hidup ini singkat"...

Tak sepatah kata pun terucap dari bibirnya saat pulang ke rumah Tuhan...
Semua kerabat menangis.. kehilangan .. anak-anak sekolah berdatangan menjenguk sang Guru yang sudah tak berucap untuk selama-lamanya. " Selamat Jalan"... demikan banyak terlitas dalam benak mereka.

Amal bhaktinya dikenang oleh orang yang dekat dengannya.S'moga perjalan menuju istana-NYA tiada halangan. S'moga karmanya mengantarkan pada tempat yg layak, diberikan pencerahan yang sejati untuk kembali bersatu dengan-NYA.

7 Bulan Sudah berlalu... rasa pedih dan sakit yg kami rasakan sudah mulai pudar dan kami akan teruskan amanah beliau.

Pada kesempatan yang baik ini, ijinkan kami dari Keluarga Besar " Alm. I Dewa Putu Mangku Sukadiyasa" mengucapkan TERIMAKASIH yang sebesar-besarnya kepada seluruh kerabat Semeton I Dewa Bangli & I Dewa Kandel Kelusa, Masyarakat Desa Kelusa, Depdiknas Payangan- Gianyar, teman-teman pemuda yang telah ikut mendoakan kepergian Ayah kami untuk medapatkan tempat yang baik.

permohonan MAAF juga kami sampaikan Jika ada hal-hal yang tidak baik yg pernah dilakukan almarhum selama hidupnya.

Salam / Astina putra

Senin, November 03, 2008

MENILAI vs MENGANALISA


pembaca yg terhormat .. moga-moga semua dalam keadaan sehat …
Untuk kali ini saya mencoba berbagai mengenai “ arti menilai dan arti menganalisa” dalam kehidupan yang carut marut seperti sekarang ini, kebanyakan orang hanya bisa menilai , memandang orang dengan sepintas lalu kemudian memberikan opini terhadap garak gerik orang yg mereka liat kemudian dengan sangat gampang membuat sebuah kesimpulan “ah… orang itu jelek, jahat miskin dll ….” Apakah ini dampak dari modernisasi dan alkulturasi budaya .??? jawabannya mungkin ya mungkin tidak!!! Hal ini tergantung dari dasar berpikir kita. Jika kita memang orang yg pernah merasakan manis pahitnya perjalanan hidup… maka tidak akan mudah menarik kesimpulan seperti diatas….! Pasti dengan pelan,sabar, dan melakuakn analisa terlebih dulu baru menarik kesimpulan.

Globalisasi atau pergaulan lintas negara memang mempunyai dampak yang sangat luas baik dari sisi positif dan negatif namum kembali lg pada jati diri kita masing masing.

Lebih baik meganalisa dari pada menilai ..dengan analisa kita mempunyai alasan yang kuat untuk memberikan penilaian terhadap seseorang dan berdasarkan hasil analisa kita bisa memberikan solusi terhdap kendala/masalah yang di hadapi oleh saudara kita.

Saudra semua.. pada saat menulis artikel ini , pikiran saya sedang kalut dan heran dengan orang yang menilai orang seperti yang saya ungkap diatas…

Memang susah jadi orang “lurus” di jaman ini, “Maju Kena mundur kena” sudah baik di bilang cari perhatian dan keuntungan semata, tidak baik dibilang dengki, kikir, pelit dsb. Jadi intinya kita harus " BAGUS" Bertahan Alim dan Ga Usah Stess... OK ! Ingat Pesan Dewa Gana diatas ... Selamat mencoba...

Selasa, Agustus 05, 2008

BERSYUKUR

Bersyukur adalah jalan Hidup yang Paling Nyaman. Keadaan ekonomi yang demikian sulit bagi kebanyakan rakyat Indonesia, menyebabkan kemiskinan makin menjadi-jadi. Setiap hari yang kita dengar adalah keluhan dan umpatan. Suasana kegalauan dan keributan tidak bisa dihindari. Soal-soal kecil saja bisa menjadi perkelahian. Keresahan terjadi dimana-mana, situasi yang demikian ini menyebabkan rasa bersyukur makin jauh. Jangankan orang miskin dan susah, orang yang punya pun kadang-kadang lupa bersyukur. Pada hal kedua-duanya keliru, sebenarnya semua golongan harus bersyukur pada kehidupan ini. Bagi yang kehidupannya susah, harus bersyukur karena telah dijadikan mahluk Tuhan yang paling tinggi derajatnya diantara mahluk yang lain. Setiap insan (manusia) telah diberi intelek (kecerdasan), budi untuk menimbang yang baik dan tidak baik. Tuhan juga telah menganugerahi setiap umat beragama dengan pikiran yang waras, sehingga mampu mengatasi kehidupannya dengan sebaik-baiknya.
Sarasamuscaya 3 – 4 menuntun kita sebagai berikut : “oleh karena itu, janganlah sekali-kali bersedih hati; sekalipun hidupmu tidak makmur; dilahirkan menjadi manusia itu, hendaklah menjadikan kamu berbesar hati, sebab amat sukar untuk dapat dilahirkan menjadi manusia, meskipun kelahiran hina sekalipun”.
Menjelma menjadi manusia itu adalah sungguh-sungguh utama; sebab demikian, karena ia dapat menolong dirinya dari keadaan sengsara (lahir dan mati berulang-ulang) dengan jalan berbuat baik; demikianlah keuntungannya dapat menjelma menjadi manusia.Dengan bersyukur kita akan selalu berpikir positif apapun yang menimpa kehidupan ini. Dengan bersyukur pula kita akan berupaya terus memperbaiki jalan hidup ini dengan sebaik-baiknya. Bersyukur bukan berarti menerima begitu saja takdir yang menimpa diri kita, namun tetap berusaha dan berupaya menghadapi segala macam gelombang kehidupan ini. Dengan keteguhan hati, ketenangan, berdoa, bekerja, dan bersyukur terhadap apa yang dihasilkan pasti mampu merubah kehidupan kita, yang susah menjadi tambah baik dan yang baik akan menjadi lebih baik lagi. Jangan jadi insani yang tidak bersyukur.